Kamis, 03 September 2015

Belajar menjadi Teknisi PS3

   Menggunakn Mesin BGA rework untuk Rebaling PS3 masih menjadi misteri bagi teknisi di Indonesia, Tidak sedikit yang menjadi frustrasi dalam menggunakannya, bahkan menjual kembali mesin yang dibelinya,
Kenapa???.

Hal Ini Terjadi karena kita para teknisi Indonesia sekarang ini masih dikalangan ekonomi menengah Bawah, bahkan tidak sedikit pada status ekonomi Bawah, Yang berjuang untuk memperbaiki status sosial itu.

Sangat Berbeda Dengan Teknisi Era tahun 1995 Kebawah, yang mana ekonomi mereka jauh lebih baik dari pada Tahun setelahnya, dulu mereka lebih dihargai dari pada sekarang, Pada tahun Tahun Sebelum Krisis moneter, Teknisi Elektronik masih sangat dibutuhkan, para konsumen lebih memilih Memperbaiki ketimbang beli baru, sebab sangat beda jauh dalam segi keuangan, Harga produk elektronik masih sangat mahal, sehingga Teknisi dapat mengahasilkan minimal Rp150.000 untuk perbaikan TV, Padahal Harga dolar hanya Berkisar Rp2.500 saja, coba dibandingkan sekarang, dengan asumsi Dolar Rp 10.000, mestinya teknisi menghasilkan Rp600.000 per TV, Nah bagaimana jika Dolar hari ini yang berkisar Rp 14.000..Tapi pada kenyataannya Biaya service Bukannya meningkat, tapi malahan turun tajam, untuk Mendapatkan Rp100.000 Saja sudah sangat sulit, belum lagi ulah Teknisi Karbitan, Yang hanya mendapatkan ilmu dari melihat dan dari pengalaman orang lain saja, mereka malah membandrol Biaya Rp 50 ribu. Sedangkan Tukang batu saja dapat penghasilan Rp150.000 lebih sehari.

Era ini telah berubah seiring dengan teknologi yang lebih canggih dan perkembangan yang pesat, Hal ini sangat menghambat laju para teknisi Karbitan tersebut, sehingga mereka tidak dapat lagi mengikuti perkembangan teknologi hanya dengan melihat saja, Tapi harus belajar dan belajar tanpa henti, praktek menjadi nomor 2, teori menjadi hal yang sangat harus dikuasai, Tentu mereka tidak dapat sebab gak memiliki dasar sebelumnya, Gimana kita mau Update sesuatu software, jika belum ada instalasi software itu sebelumnya, gimana meningkatkan sebuah bangunan yang tidak memilki dasar kuat.... tentu sangat mustahil...

Itu sedikit gambaran dari teknisi Indonesia Pada umumnya saat ini, dan apakah kita para teknisi akan mengulang hal yang sama untuk masa mendatang???.

Untuk perkembangan elektronik saat ini, Hanya teknisi yang tertentu yang dapat mengikuti perkembangannya, yaitu mereka yang mau belajar dan berkorban, dengan penuh tekat dan semangat pantang mundur, Hal ini membutuhkan banyak Energy dan Biaya yang tidak sedikit, tidak memberi peluang besar untuk teknisi Karbitan. Untuk Belajar Perbaikan Laptop Tingkat lanjut, yaitu teknisi yang sudah memiliki dasar elektronik dibandrol Dengan Harga Rp20 jt s/d Rp50jt....
Nah bila teknisi ini sudah mahir, apakah mereka akan mau dibayar Rp50 rb s/d Rp100rb ?????...

Begitu juga untuk Kursus teknisi PS3, Untuk Hanya Kursus menggunakan Bga Rework saja dibandrol dengan Harga 5jt hingga 15jt, dengan Waktu belajar Hanya hitungan jam saja, Belum Lagi Biaya yang harus keluar untuk membeli mesin bga, alat Pendukung dan bahan kerja. Belum lagi juga Biaya untuk belajar perbaikan tingkat mahir. waaaaaaaaw capek deh......... Dan tentu Kita dapat membayangkan berapa ongkos kerja orang yang mahir itu, tentu hanya dalam hitungan beberapa bulan saja sudah mendapatkan penghasilan yang lumayan, mereka tidak akan mau dibayar murah, baik untuk perbaikan dan untuk Ilmu yang didapat dengan susah payah dan biaya yang tinggi (ukuran saku teknisi). Minimal mereka akan membandrol Rp500rb lebih ( 40 usd saja ),,, memang sedikit lebih sepadan dibandingkan perjuangannya, walaupun sangat belum maksimal.
Ebook bga rework lihat disini

Kenapa Mahal untuk kursus??????

   1. Agar dapat menyaring peserta kursus, sehingga hanya yang punya tekat bulat saja yang dapat mengikuti pelatihan / kursus, sehingga Ilmu yang diberikan tidak sia sia.

   2. Agar teknisi sadar bahwa Ilmu itu berharga, dan tidak diobral kemana mana, seperti teknisi Hp, siapa saja yang mau dapat belajar dengan murah, bahkan Gratis, akhirnya teknisi Hp menjamur, bahkan kebanyakan teknisi TV balik Arah ke perbaikan Hp, Bagaimana sekarang??, mereka rontok satu per satu, hanya yang betul betul mahir yang masih bertahan.sehingga mereka selalu Update dan berkembang seiring perkembangan teknologi dan pasar.

   3. Agar Teknisi tetap Profesional dan menjaga biaya service para terdahulunya, hingga tidak membanting harga, lalu teknisi PS3 dan laptop bersaing murah, hingga teknisi Laptop dan PS3 menjadi MURAHAN.,,,,,,,,,,
Padahal sebutan murahan identik dengan kualitas rendah.

   4. Agar Teknisi menjadi Lebih menjaga ilmu yang didapat, sehingga tidak menjadi kosumsi umum, dan dibicarakan ke sembarang orang.
Hal inilah yang mencetus turunya status sosial teknisi, yang disebabkan hadirnya teknisi yang tidak ikut berjuang dan berusaha keras, tapi mereka dapat menusuk dari belakang, apalah artinya Ilmu bagi mereka, cuma dengan mendengar dan melihat saja, tentu 50rb pun sudah sangat tinggi bagi mereka, sambil cengngesan dan bangga, Tanda tanda mereke sangat mudah dikenal, mereka lebih banyak bicara ketimbang bekerja, mereka seperti memberi sugesti kpd user, sedangkan kualitas kerja mereka sangat tidak standar dan coba coba, pada Akhirnya teknisi yang terlatih menjadi terpengaruh, bahkan turun pamor dan dikatakan MAHAL.

Tapi sebagaimana ketika belajar, Teknisi sudah disaring, Akhirnya Konsumenpun akan mereka saring.
Hanya yang sungguh sungguh memperbaiki yang mereka kerjakan, yang ingin memperbaiki barang saja, bukan yang ingin menabung

Konsumen yang seperti itu memang tidak banyak, tapi setia dan memiliki teman teman yang setara mereka, dan juga memiliki barang yang bernutu tinggi dan berharga, sehingga mereka tidak memandang biaya service yang tidak bersfat rutin, waktu dan kualitas lebih berharga ketimbang sekedar biaya service.

Merekapun dapat dikenal dengan mudah, uang bukan pertanyaan awal mereka, paling paling waktu yang mereka pertanyakan.
Ini bertolak belakang dengan mereke yang mencari biaya murah, hal pertama yang dirisaukan adalah tentang Biaya, Mereka seperti tidak berharap barang itu dapat diperbaiki, dan selalu banyak celoteh dan curiga
 

  Itu dulu ya,,,, ntar disambung......InsyaAllah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar